WEBSITE yang membayar jika kita bergabung (no Scam)

Bank ON Line Terpercaya

Selasa, 08 September 2009

Sperma yang berkualitas

Bagaimanapun juga seorang ayah berharap ingin segera punya anak dari perkawinannya. Selain mengetahui masa subur pasangan, calon ayah juga perlu mempersiapkan kualitas dan kuantitas benih dalam pembuahan karena kesuburan calon ayah sangat bergantung pada dua hal tersebut.
Agar disebut sebagai sel sperma berkualitas, setidaknya ada tiga kriteria yang harus dipenuhi:

*Kuantitas, Seorang pria dianggap subur bila memiliki lebih dari 20 juta sperma per milimeter cairan mani. Meski begitu, menurut para ahli, memiliki sperma yang sehat (berkualitas) sama pentingnya dengan jumlah sperma yang diproduksi. Dari berjuta-juta sel sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi, hanya 200 sel sperma yang bisa mencapai sel telur di tuba falopi (saluran indung telur). Dari jumlah ini, hanya satu sel sperma yang beruntung bisa membuahi sel telur.
*Kualitas, Morfologi (bentuk dan struktur) sperma juga tak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan pembuahan. Bila sepertiga dari jumlah sperma yang dihasilkan memiliki bentuk dan struktur yang normal maka kemungkinan terjadinya pembuahan juga makin tinggi. Sperma yang normal memiliki bentuk kepala oval dan ekor panjang untuk mendorongnya maju dan berenang mencapai sel telur. Sperma yang bentuknya besar, kecil, lonjong, keriting, atau memiliki ekor dobel, lebih sulit membuahi sel telur.
*Pergerakan, Untuk mencapai target, sperma harus mampu bergerak. Bila tidak bisa bergerak, bisa-bisa sperma malah akan terbawa cairan mani dan menjauhi sel telur. Agar bisa mencapai sel telur, sperma harus bergerak sendiri. Sel sperma harus gesit dan berenang sejauh beberapa inci untuk mencapai dan membuahi sel telur. Anda disebut subur bila minimal separuh sperma bergerak maju.
Lalu, apa saja yang perlu dilakukan agar sperma berada dalam performa terbaiknya?

-Minum multivitamin, Konsumsi multivitamin setiap hari bisa membantu memenuhi asupan tubuh akan selenium, zinc, dan asam folat, yang merupakan nutrisi penting untuk produksi sperma.
-Konsumsi buah dan sayur, Buah dan sayur sangat kaya akan antioksidan yang baik untuk meningkatkan kondisi sperma.
-Kurangi stres, Stres berpengaruh buruk pada hormon-hormon yang penting dalam produksi sperma. Stres juga jadi biang keladi menurunnya hasrat seksual.
Olahraga teratur, Aktivitas fisik secara teratur akan membuat tubuh lebih sehat, termasuk juga kesehatan organ reproduksi. Tetapi, jangan berlebihan. Pria yang intensitas olahraganya berlebihan menunjukkan perubahan sementara pada kadar hormon dan menurunnya kualitas sperma.
-Jaga berat badan, Terlalu banyak atau terlalu sedikit lemak tubuh akan menganggu produksi hormon testoteron yang berakibat pada menurunnya jumlah sperma dan meningkatnya jumlah sperma yang abnormal. Selain itu, lemak berlebih juga bisa menganggu aliran darah ke testis.

Metode Merencanakan jenis kelamin bayi

Jenis kelamin yang Anda inginkan untuk anak Anda saat ini menurut para ahli adalah dengan metode pengaturan diet (konsumsi makanan) dan pengaturan waktu hubungan seksual (sanggama).
Pada pengaturan diet, seperti ditegaskan oleh para ahli bahwa bila ibu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mineral kalium dan natrium, maka kemungkinan untuk melahirkan bayi laki-laki lebih besar. biasanya didapatkan dari garam, buah-buhan, teh, kopi, dan ikan.
Sedangkan bila menginginkan anak perempuan, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium. Ini bisa diserap dari kacang-kacangan, susu, serta coklat yang bebas garam. Untuk keberhasilan program tersebut, dianjurkan agar pengaturan diet dilakukan 1,5 bulan sebelum saat pembuahan dan dilaporkan angka keberhasilan program tersebut mencapai 84 persen
Selain program pengaturan diet, upaya mengatur jenis kelamin janin ini juga dapat dilakukan dengan mengatur waktu yang tepat saat hubungan seksual. Pengaturan ini didasari teori yang menjelaskan bahwa bila pada proses pembuahan, sel telur (ovum) dibuahi oleh spermatozoa X, maka akan menghasilkan anak perempuan. Sedangkan bila sel telur tersebut dibuahi oleh spermatozoa Y akan menghasilkan anak laki-laki. Selain itu, pengaturan hubungan seksual juga didasari oleh karakteristik spermatozoa Y dan X yang berbeda. Spermatozoa Y berenang lebih gesit dan lebih cepat dibandingkan dengan spermatozoa X. Namun, spermatozoa Y mempunyai umur yang lebih singkat, yaitu hanya dapat bertahan selama satu hari atau paling lama hanya sampai dua hari. Sedangkan spermatozoa X dapat bertahan sampai tiga hari. Oleh karena itu, hubungan seksual yang dilakukan tepat saat ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur), kemungkinan besar akan menghasilkan anak laki-laki.Sedangkan hubungan seksual yang dilakukan 2-3 hari sebelum ovulasi, kemungkinan besar akan menghasilkan anak perempuan. Keberhasilan dengan pengaturan hubungan seksual ini, dilaporkan mencapai 80 persen. Namun yang menjadi pertanyaan dengan pengaturan ini, adalah bagaimana mengetahui saat ovulasi tersebut ? Dijelaskan bahwa untuk menentukan masa ovulasi, salah satu caranya adalah dengan mengukur suhu basal tubuh (suhu badan saat baru bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas) secara rutin. Saat ovulasi ditandai dengan penurunan suhu secara mendadak, dan setelah 1-2 hari biasa mengalami kenaikan kembali sekitar 0,5 derajat celcius. Saat ovulasi ini biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum masa menstruasi berikutnya. Semua upaya tersebut, tentunya memerlukan ketekunan dari diri Anda dan pasangan Anda. Karena itu, kalau Anda memang berniat melakukannya maka persiapkanlah secara matang.

Silhkan SMS Ke Rekan Anda Gratis


Make Widget